Kampung Bena, Perkampungan Megalitikum yang Masih Bertahan Hingga Kini

Kampung Bena, Perkampungan Megalitikum yang Masih Bertahan Hingga Kini

 Kampung Bena, Perkampungan Megalitikum yang Masih Bertahan Hingga Kini
Friday 28 May 2021

Pemandangan yang sangat apik sepanjang jalan menuju wisata desa tradisional Bena (benjawa) membuat tempat ini dijadikan salah satu objek wisata budaya terindah di Indonesia. Selain Wae Rebo, nusa tenggara timur masih menyimpan banyak keindahan alam berbalut dengan kebudayaan kuno Indonesia. 


Desa Bena merupakan desa yang masih memegang teguh kebudayaan leluhur mereka. Desa Bena berlokasi di Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur. Tepatnya di Desa Tiwuriwu, Kecamatan Aimere, sekitar 19 km selatan Bajawa. Bila ditempuh dari Labuan Bajo dengan transportasi darat maka dibutuhkan kurang lebih sekitar 7 hingga 8 jam perjalanan.



Kampung Bena, Bajawa

Objek wisata budaya yang satu ini memiliki bangunan rumah dan bangunan lainnya yang berdiri kokoh. Arsitektur bangunannya sungguh unik, mulai dari atap yang terbuat dari rumba-rumba ijuk dan dinding yang terbuat dari kayu yang tidak mungkin arsitektur seperti ini ditemukan di kota-kota besar. Transportasi yang bisa digunakan untuk bisa sampai disini ialah dengan menggunakan ojeg dan atau angkutan umum. Sepanjang jalan perjalanan nantinya mata Anda akan dimanjakan dengan pemandangan perkebunan kopi dan jalanan yang meliak-liuk mengikuti lereng Gunung Inerie.


Tempat wisata terindah desa Bena lebih terkenal dengan sebutan desa Megalithikum karena disana banyak sekali peninggalan batu pada zaman tersebut. Bukan hanya banyak, tetapi juga mudah ditemui dan masyarakat sana melestarikan peninggalan leluhur tersebut. Pesona dari wisata tradisional desa bena (benjawa) juga terpancar dari pencampuran sejarah sejak zaman purbakala dan tradisional adat. Suku yang menghuni desa Bena ialah suku Ngada yang memang sudah ada dan menetap sejak zaman dahulu kala. Masyarakat disana sungguh ramah terhadap turis dan wisatawan yang hadir menghampiri mereka. Terbilang mereka ialah masyarakat yang welcome kepada siapa saja asal menghargai dan menghormati tradisi disana.


Benda – benda yang biasa Anda pelajari waktu duduk di bangku sekolah saat pelajaran sejarah dulu, bisa Anda lihat dan temukan langsung di desa ini. Pastinya Anda tidak asing dengan kata menhir, kubur batu, meja batu dan sebaginya. Bahkan di salah satu Objek wisata terindah di NTT ini, benda – benda tersebut masih sering digunakan sebagai mana fungsinya masing – masing. Susunan rumah yang ada disana juga cukup unik yaitu berbentuk leter U. 


Di desa ini memang tidak ada biaya untuk tiket masuk, akan tetapi para wisatawan diharapkan untuk menyumbang dengan sukarela untuk pemeliharaan desa Bena. Untuk warga pria yang berada disana, kebanyakan mereka bekerja sebagai petani di ladang. Yang membuat tempat ini semakin istimewa yakni tenunan khas flores. Hanya disana Anda bisa memiliki tenunan khas flores yang dibuat langsung oleh para wanita desa Bena. Jadi tunggu apa lagi, segera persiapkan dirimu dan mulailah berpetualang ke desa Bena.

Kampung Bena, Perkampungan Megalitikum yang Masih Bertahan Hingga Kini
4/ 5
Oleh